Minggu, 18 September 2011

Bhutan, the last Shangri - La

Timphu, Bhutan
Bhutan, sebuah negara sebesar swiss di jantung Asia Selatan. Negara ini hanya memiliki 700.000 populasi, masyarakat yang tinggal di tempat ini hidup tentram dan bahagia, dengan umur panjang berkat kehidupan yang terisolasi dari dunia luar, jauh dari hiruk pikuk duniawi ya

Bhutan
ng meletihkan. Terletak di tepi timur dari rangkaian pegunungan Himalaya, Bhutan di apit oleh India dan China, juga bebatasan dengan Nepal dan Bangladesh. Di bagian utara negeri ini beriklim dingin dengan salju yang turun sepanjang tahun. Sebagian wilayah negara ini menjadi rangkaian pegunungan Himalaya dengan ketinggian 7000 meter. Sebagai negara yang terisolasi dari dunia barat hingga dekade 1970-an, Bhutan menyimpan rahasia terpendam yang siap di jelajahi.  Tradisi agama Budha dan Hindu yang kental, yang terwujud dalam keberadaan biara (monastery) serta upacara keagamaan yang berlangsung sepanjang tahun. Festifal budha di bulan lunar kedelapan atau sekitar Oktoberyang dikenal dengan Tsechu. Acara ini adalah pertemuan seluruh masyarakat budha dari lingkungan biara dan penduduk sekitarnya, yang di isi dengan festival tarian. Dalam pesta ini warga mengenakan pakaian terbaiknya, gho yakni kain panjang selututuntuk pria, sementara wanita memakai kira yakni kain panjang yang dijepitkan di bahu ditambah sutra untuk pakaian atasnya, keduanya merupakan pakaian nasional Bhutan. Tempat - tempat yang menjadi tujuan para wisatawan adalah Taktshang Goemba (Sarang Harimau), landmark  berupa biara yang terletak di lemah Paro. Terpisah sekitar 7 jam dari Lembah Paro tempat yang bisa dikunjungi adalah Lembah Phobjika, yang terkenal dengan jalur trekking dan kekayaan flora faunanya. Lokasi ini menjadi persinggahan burung Black - necked cranes (grus nigricollis), dan juga seperti di Paro ada  Gangteng monastery yang telah berdiri sejak abad 17. Daerah berikutnya adalah Punakha, berada di wilayah lebih rendah dengan iklim yang hangat, obyek yang menarik di kawasan ini adalah 2 sungai, po chhu dan mo chhu dan dilingkupi perbukitan yang indah, daerah Phunak Dzong ini pernah dijadikan ibukota Bhutan hingga tahun 1950- an, ada juga Khamsum Yuelly Namgyal Chorten, stupa berdiameter 30 meter yang di buat untuk menghormati raja ke 5 serta simbol perlindungan. Tiba di puncak, para wisatawan dapat melihat pemandangan Bhutan yang Indah. Terakhir, tentunya ibukota Bhutan, Timphu menjadi tempat ideal untuk membeli segala cinderamata........    
Festival Tsechu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar